Mengenai Saya

Foto saya
Assalamu'alaikum! 10/05/2022, Blog ini saya insya Allah diaktifkan kembali untuk berdakwah menyebarkan kebaikan dan hal-hal yang positif lainnya. Semoga bisa Istiqomah dalam mengupdate nya dan menjadi amal jariah.

Rabu, 17 Agustus 2011

Upacara 17 Agustus 2011


Di Hari ulang tahun RI yang ke - 66 kembali lagi KPP Pratama Sibolga menorehkan sejarah yang berharga yaitu dengan mengikuti upacara detik-detik peringatan hari kemerdekaan RI. Berpusat di Lapangan Simare-simare Wilayah Sibolga, Acara dimulai dari sekitar Pukul 09.15 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB 



Acara dibuka dengan persiapan pengaturan peserta upacara, sedikit latihan hormat menghormat, kemudian diteruskan dengan menanti detik-detik proklamasi sampai kurang lebih pukul 10.00 WIB. Sekitar pukul 10.00 WIB upacara pun berlangsung khidmat walaupun ada sedikit gangguan seperti adanya suara balon terompet anak anak (menurut Kardo itu terompet dan hari ini tanggal 21/08/2011, ternyata si Kardo yang benar jadi dengan ini suara terompet anak-anak merupakan revisi dari suara balon) yang mengiringi korps musik, yang membuat sebagian peserta upacaranya mau tidak mau tersenyum bahkan ada yang tertawa. Namun ini tidak berlangsung lama sepertinya petugas yang berada di luar segera mengamankan situasi ini karena tidak berapa lama suara balon itu pun tidak terdengar lagi.

Acara berlangsung lancar, yang cukup menarik adalah formasi dari paskibraka dan anggota pramuka yang memukau, membentuk barisan rapi, kemudian seperti kacau namun kembali lagi tertata rapi. Suara Paduan suara pun amat sangat baik demikian juga korps musik juga tidak mengecewakan. Namun ada beberapa sisi yang sedikit ingin ane kritik dari penyelenggaraan upacara tadi :
  1. Pemimpin barisan yang disiapkan secara mendadak. Seharusnya dari awal Pemimpin barisan ini telah disiapkan sebelumnya, hal-hal yang mendadak menunjukkan sebuah rencana yang kurang matang.
  2. ketidak serasian antara korps musik dan paduan suara sewaktu tampil bersama. Menurut ane korps musik mendahului suara paduan suara di beberapa tempat, atau paduan suara yang begitu lambat sehingga tidak seirama dengan korps musik di beberapa bagian. Ini menunjukkan kurangnya koordinasi sewaktu latihan, atau kurangnya  latihan bersama, terlihat Dirigen korsik dan Dirigen Paduan Suara saling pandang untuk menyamakan ritme yang ada.
  3. Yang paling fatal adalah Bendera telah sampai puncak sebelum lagu Indonesia selesai dinyanyikan. Bukankah kesalahan seperti ini seharusnya sudah diperhitungkan sebelumnya dengan menghitung jumlah tarikan bendera vs lamanya lagu. . Kesalahan fatal seperti ini sewaktu ane upacara sekolah pun sudah diberitahu cara mengantisipasinya yaitu dengan melambatkan penarikan, atau pura-pura ditarik sehingga begitu lagu selesai dinyanyikan, benderapun berhasil sampai ke puncak. Kesalahan ini juga mungkin disebabkan oleh petugas penariknya lupa bahwa pada bagian Akhir bait Lagu Indonesia raya dinyanyikan 2 kali.
itulah sedikit resensi dari ane tentang penyelenggaraan upacara tadi, bukan bermaksud menjelekkan namun hanya sedikit kritikan yang membangun dari sebuah tulisan singkat. Semoga ke depan kelebihannya bisa lebih dikembangkan dan kesalahannya bisa diantisipasi.

Wassalam dan tetap mencoret!


1 komentar: